Sejarah Bitcoin
Home > Sejarah Bitcoin
AAG Marketing
Okt 10, 2022 7 mins read

Sejarah Bitcoin

Bitcoin adalah cryptocurrency paling pertama di dunia, selain paling dikenal dan paling berharga di planet ini. Bitcoin melahirkan seluruh industry crypto ketika keluar secara resmi pada tahun 2009, dan meskipun kondisi naik dan turun selama bertahun-tahun, Bitcoin sudah menjadi sukses yang berlimpah, dengan nilai pasar lebih dari $387 trilyun hari ini.

Jadi, bagaimana semua ini dimulai, dan apa yang sebenarnya terjadi selama 13 tahun terakhir yang membuat Bitcoin menjadi raksasa industri sekarang ini? Apakah nilainya akan terus bertumbuh, atau akankah kegemparan yang mengelilingi Bitcoin dan cryptocurrency lain akhirnya memudar? Cari tahu di sini dalam panduan AAG Academy tentang sejarah Bitcoin.

Apa itu Bitcoin?

Bitcoin adalah mata uang digital atau cryptocurrency — bahkan cryptocurrency yang pertama di dunia — yang digerakkan oleh teknologi blockchain. Bitcoin didesain sebagai sebuah alternatif terhadap mata uang tradisional seperti dolar AS atau euro yang lebih tahan mengatasi banyak masalah yang dihadapi mata uang tradisional, seperti pemalsuan, inflasi, dan sistem perbankan yang cacat. 

Kemampuan crypto bertindak sebagai alat pembayaran berarti Bitcoin bisa dipakai untuk hampir semua kegunaan uang tunai biaya, seperti membayar barang dan jasa, atau mengirim uang kepada orang lain. Pengecualiannya, Bitcoin tidak membutuhkan perantara, contohnya bank atau perusahaan kartu kredit, seperti halnya transaksi uang tunai tradisional. 

Lebih lagi, Bitcoin lebih mudah diakses dibandingkan dengan mata uang tradisional dalam banyak hal. Bitcoin tidak membutuhkan rekening bank atau kartu kredit sama sekali, yang artinya tidak ada batasan umur, tidak perlu membuktikan identitasmu, dan tidak perlu peringkat kredit yang bagus. Juga lebih mudah mendapatkan Bitcoin dibanding cryptocurrency yang lain karena Bitcoin tersedia di hampir semua bursa sentral.

Bitcoin sendiri, sepenuhnya desentralisasi. Tidak seperti mata uang lain, Bitcoin tidak dikendalikan atau dikuasai oleh satu badan, contohnya pemerintah atau bank sentral. Bitcoin bergantung pada proses yang disebut bukti-kerja proof-of-work (PoW), yang menggunakan persoalan matematika yang rumit dan perangkat keras komputer yang kuat untuk memverifikasi seluruh transaksi dan mencatat transaksi-transaksi itu dalam catatan yang terdistribusi. 

Ada puluhan ribu proyek cryptocurrency yang hadir saat ini, dan sementara banyak dari proyek-poryek itu didesain untuk melakukan hal-hal yang berbeda dan mencapai tujuan yang berbeda, setiap mereka dibangun di atas dasar yang diletakkan oleh Bitcoin.

Kamu mungkin tertarik dengan ini: Apa itu Bitcoin?

Kapan Bitcoin diluncurkan?

Bitcoin meluncur secara resmi pada tanggal 9 Januari 2009, ketika penciptanya yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto, menambang blok pertamanya, yang dikenal sebagai blok genesis. Diyakini bahwa dalam kurun waktu tujuh bulan sesudahnya, Nakamoto menambang sekitar 1,1 juta koin BTC secara keseluruhan, yang nilainya hampir setara dengan $22 milyar dengan harga Bitcoin saat ini.

Menurut laporan saat itu, salah satu transaksi Bitcoin yang tepat terjadi di May 2010, ketika seorang pria asal Florida bernegosiasi sebuah transaksi untuk membeli dua buah pizza dari Papa John yang seharga $25 untuk 10.000 BTC. Ketika itu harga satu BTC sektiar $0.25. Hari ini, harga 10.000 BTC itu senilai $199 juta yang mengagetkan.

Kapan Bitcoin diciptakan?

Sejarah Bitcoin sebenarnya jauh sebelum tahun 2009. Nakamoto awalnya mengeluarkan visi mereka untuk mata uang ini dalam sebuah laporan resmi yang terbit tahun 2007, di tengah yang saat ini kita namanya “Resesi Besar”— salah satu bencana ekonomi terburuk yang pernah dunia hadapi. Laporan resmi itu berjudul, “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System.”

Dalam laporan itu, Nakamoto membuat skema yang dia percaya merupakan “akar masalah” dengan mata uang tradisional — seperti harus sangat mempercayai bank sentral — lalu menyodorkan solusinya. “Saya sedang mengerjakan sebuah sistem uang elektronik yang baru yang benar-benar peer-to-peer, tanpa ada perantara pihak ketiga,” Nakamoto menulis dalam surat elektronik yang dikirim di tahun yang sama.

Bitcoin “akan mengizinkan pembayaran secara daring dikirim dari satu pihak ke pihak lain tanpa melalui sebuah institusi keuangan,” lanjut pengumuman itu. Nakamoto juga memuji teknologi sebelumnya yang memberi inspirasi untuk penciptaan Bitcoin, termasuk Hashcash oleh Adam Back dan b-money oleh Wei Dai, yang terjadi pada akhir tahun 1990an.

Sejarah harga Bitcoin

Sulit untuk dipercaya saat ini, tapi ketika masa awal Bitcoin, koin-koinnya tidak berharga dan orang-orang yang tertarik untuk mendapatkannya hanyalah mereka yang tertarik pada cryptocurrency. Nyatanya, pada bulan Maret 2020, salah seorang pengagum menjual 10.000 BTC dengan harga $50, tapi tidak ada satu orangpun yang membelinya. Sampai ketika bulan Februari tahun 2011, BTC mencapai nilai $1 per koin.

Pada akhir tahun 2013, harga satu koin BTC melebihi $150, dan kurang dari sebulan sesudahnya, mencapai nilai $1.200 untuk pertama kalinya. Namun, nilai Bitcoin hancur di bulan April 2014, menyebabkan harga 1 BTC jatuh ke angkat $340. Pada saat itu, industri cryptocurrency tidak menyangka bahwa hal ini hanya satu dari antara banyak pengalaman naik dan turunnya harga Bitcoin.

Pada bulan Desember 2017, harga Bitcoin secara mengejutkan berada di angka $17.900 per koin, tapi harga itu turun ke angka hanya $ 3.300 setahun kemudian. Pada bulan Juli 2019, harga Bitcoin kembali menyentuh angka $10.000, dan sekalipun jatuh kembali di musim semi tahun 2020 karena pandemi COVID-19, Bitcoin hanya membutuhkan beberapa bulan untuk menyentuh lebih dari $10.000

Saat itulah ketika harga BTC mulai benar-benar melonjak. Di akhir tahun 2020, satu koin bisa berharga kurang lebih $20.000, dan di awal tahun 2021, nilainya berlipat ganda sampai di atas $41.000. Pada tahun 2021 harga BTC naik sampai di atas $50/000, sementara pada bulan April menyentuh harga tertinggi yang baru di angka $64.800. Angka itu dikalahkan pada bulan Oktober 2021 dimana harga BTC menyentuh angka $66.974.

Kamu mungkin tertarik dengan ini: Apa itu Bitcoin halving?

Bitcoin pada hari ini

Sejak harga BTC melebihi angka $66.000, nilainya turun cukup drastis, dan saat ini berada di angka $20.000 per koin pada hari ini. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda, termasuk jatuhnya Terra Luna di Mei 2022, dan pembekuan dari Celsius Network karena kondisi yang “ekstrim” di bulan Juni. Iklim ekonomi saat ini juga tidak mendukung.

13 tahun sesudah peluncurannya, Bitcoin tidak tersedia di seluruh tempat seperti yang diharapkan penciptanya, tapi cryptocurrency adopsi yang luar biasa besar dibanding yang lainnya. Cryptocurrency saat ini diterima sebagai bentuk pembayaran oleh banyak pedagang, termasuk Microsoft dan Twitch, dan bahkan menjadi mata uang resmi di beberapa negara, seperti El Salvador.

Bitcoin juga tetap menjadi cryptocurrency paling berharga di dunia dengan beberapa keuntungan. Kapitalisasi pasarnya saat ini bernilai di atas $387 milyar yang artinya nilainya lebih dari dua kali nilai Ethereum ($165 milyar), cryptocurrency kedua yang paling berharga. Dan melihat jarak di antara raksasa industri ini begitu besar, tampaknya Bitcoin tidak akan segera turun tahta.

Bitcoin di masa depan

Tidak seperti uang tunai tradisional dan cryptocurrency lainnya, jumlah Bitcoin (BTC) yang masuk dalam peredaran memiliki batas. Proses Bitcoin halving, yang memotong jumlah koin BTC baru yang keluar selama proses menambangan dipotong setengah setiap empat tahun sekali, untuk memastikan ketika hampir 21 juta BTC berhasil diproduksi, maka hampir mustahil untuk menambang lagi. 

Prediksi saat ini menunjukkan kita akan hampir mencapai 21 juta BTC di tahun 2140. Sampai saat itu, akan menjadi lebih sulit untuk mendapatkan koin dengan menggunakan mekanisme konsensus PoW karena komputer dengan kemampuan lebih besar diperlukan dan bahkan ada persaingan yang lebih besar. Jumlah yang jarang ini membuat Bitcoin menjadi semakin berharga. 

Mungkin saja saat ini nilainya turun, tapi tampaknya hanya masalah waktu sebelum harga Bitcoin kembali naik — dan akan melebihi nilai tertinggi yang sebelumnya. Para ahli memprediksi harga bitcoin akan mencapai $100.000 per BTC hanyalah waktu, bukan jika, dan beberapa percaya, hal ini akan terjadi pada tahun 2025. Ketika saat itu tiba, adalah mungkin jika adopsi Bitcoin juga semakin meningkat.

Bitcoin sudah mencapai misi tujuan Bitcoin diciptakan, yaitu menjadi sebuah alternatif digital desentralisasi dibanding uang tunai tradisional yang imun terhadap pemalsuan dan dianggap lebih tahan terhadap inflasi. Namun, entah Bitcoin pada akhirnya akan melihat adopsi utama dan menjadi alternatif sejati terhadap uang tunai dalam ekonomi skala besar, masih tetap hari dilihat.

Referensi

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Kelangkaan Bitcoin — fakta bahwa hanya akan ada 21 juta token maksimum dan saat ini sudah 19 juta masuk dalam peredaran — menambah nilainya dan karena itu menaikkan ketenarannya. Fakta bahwa Bitcoin merupakan cryptocurrency paling awal, dan juga hingar bingar yang mengikutinya, juga membantu, demikian juga nilainya, yang lebih dari dua kali lipatnya Ethereum.

Bitcoin juga merupakan cryptocurrency yang paling mudah diakses karena Bitcoin tersedia hampir di seluruh bursa sentral, membuat penggemar bisa mendapatkan Bitcoin dengan menggunakan kartu debit saja di banyak negara.

Bitcoin pastinya lebih berharga dari Ethereum, tapi tidak membuatnya lebih baik. Sulit untuk membandingkan keduanya, sementara mereka berdua adalah cryptocurrency, tiap mereka didesain dengan tujuan yang berbeda. Ethereum bukanlah benar-benar alternatif pengganti mata uang seperti Bitcoin.

Ekosistem Bitcoin yang terus menerus berkembang, berpasangan dengan bunga yang kuat pada koin dan fakta bahwa ketertarikan dalam industri cryptocurrency semakin berkembang, menunjukkan bahwa Bitcoin pasti masih beredar di masa depan yang masih dapat dilihat, namun apakah Bitcoin masih akan terus ada selamanya, masih sulit diperdiksi.

Hal ini bergantung dengan strategi investasi pribadi dan tujuanmu sendiri. Sekalipun Bitcoin adalah salah satu cryptocurrency yang lebih stabil dalam arti jangka panjang, tapi Bitcoin masih tetap berfluktuasi dengan cepat seperti koin lainnya.

Penambangan Bitcoin masih tetap menguntungkan, namun tidaklah semudah seperti pertama kali dilakukan. Kekuatan komputer yang dibutuhkan untuk bersaing dengan yang lain, semakin sulit, artinya kamu perlu membuat investasi awal yang lumayan, dan membutuhkan beberapa waktu lamanya untuk mendapatkan modal yang sudah kamu tanamkan sebelum dapat keuntungan.

Bitcoin didesain dengan keamanan dan transparansi sebagai intinya, yang artinya, seperti cryptocurrency lainnya, Bitcoin aman. Namun, pergerakan fluktuasinya tidak berarti Bitcoin adalah investasi yang aman, dan tidak ada jaminan kamu akan mendapat keuntungan melalui perdagangan Bitcoin.

Was this article helpful?
YesNo

Punya pertanyaan? Bergabunglah ke Discord kami

Bagikan artikel ini:

Tentang Penulis

AAG Marketing

Perhatian

Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan informasi umum yang dibentuk untuk memberikan edukasi kepada publik, bukan sebuah nasihat investasi pribadi, perusahaan, ataupun nasihat untuk bisnis dan profesional. Sebelum bertindak, Anda harus berkonsultasi dengan penasihat keuangan, hukum, pajak, investasi ataupun bidang lainnya dan meminta nasihat dari mereka yang mungkin akan mempengaruhi Anda maupun bisnis Anda.

Explore Web3 & Metaverses intuitively with Saakuru®

Dapatkan berita lebih awal

Jadilah yang pertama mendapatkan buletin kami yang penuh dengan pembaruan perusahaan, produk serta berita pasar.

🍪
We use cookies to make your experience better. Learn more: Privacy Policy
Accept

Explore Web3 & Metaverses intuitively with MetaOne®

Download now
Download Saakuru