Apa itu smart contract?
Home > Apa itu smart contract?
AAG Marketing
Okt 05, 2022 7 mins read

Apa itu smart contract?

Smart contract atau kontrak pintar adalah program otomatis komputer yang berjalan dalam sistem blockchain, dan merupakan fundamental dari seluruh industri cryptocurrency. Mereka terbuat dari kode dan data komputer, dan mereka tidak hanya memfasilitasi transaksi tanpa membutuhkan sebuah entity pusat atau pihak ketiga, tetapi mereka juga memampukan program-program rutin untuk dibangun dan berkembang di aplikasi-aplikasi tidak terpusat (DApps).

Smart contract sepenuhnya secara otomatis berdasarkan kode yang masuk ke dalam mereka, oleh karena itu pengguna tidak perlu melakukan apa pun agar program ini bekerja, ini sebabnya banyak dari pedagang dan investor tidak pernah terlalu memberikan perhatian kepada program ini. Namun jika keingintahuan kamu terusik, panduan AAG Academy kali ini akan mengajak kamu belajar tentang dasar-dasar dari smart contract, termasuk cara kerja dan betapa pentingnya mereka dalam dunia blockchain.

Bagaimana cara kerja smart contract?

Smart contract sebenarnya sudah ada jauh lebih lama dari cryptocurrency. Mereka pertama kali diperkenalkan oleh Nick Szabo pada tahun 1994, seorang ilmuwan komputer asal Amerika yang merupakan pencetus mata uang digital “Bit Gold” yang keluar pada tahun 1998 — sepuluh tahun sebelum Bitcoin diciptakan. Szabo memberikan gambaran yang luar biasa tentang cara kerja smart contract dengan menyamai mereka seperti sebuah mesin penjual otomatis.

Sebuah mesin penjual otomatis meniadakan perantara dalam proses pembelian barang dengan mengotomatisasikannya. Seorang pelanggan memasukkan uang mereka, memilik kode produk yang ingin mereka beli, dan mesin penjual otomatis melakukan keajaibannya untuk mengambil produk yang dipilih dan mengeluarkannya. Sangat jelas untuk para pelanggan, mereka bisa melihat barang yang mereka dapat bahkan sebelum mereka menyerahkan uang mereka. 

Smart contract, yang pada dasarnya sepotong kode yang bisa berjalan sendiri yang bekerja dalam sistem blockchain, bekerja dengan cara yang sama. Kamu memasukkan beberapa data ke dalamnya — contohnya, alamat dompet seseorang yang ingin kamu kirimkan cryptocurrency dan jumlah token yang ingin kamu kirimkan — maka smart contract secara otomatis mengurus sisanya. 

Smart contract tidak memerlukan server terpusat atau perantara apa pun untuk beroperasi, dan mereka benar-benar transparan, artinya setiap orang bisa memeriksa kode mereka dalam blockchain. Lebih lagi, sekali smart contract dijalankan, kontrak ini akan terus aktif dan tidak bisa diubah. Hal ini memastikan keamanan dan keandalan mereka, dan mencegah aktivitas kriminal berbentuk apa pun.

Apakah smart contract aman?

Salah satu keuntungan terbesar dari smart contract adalah mereka luar biasa aman. Mereka bekerja dalam blockchain, jadi tidak ada server terpusat yang bisa diserang ataupun diretas, dan sekali mereka diterbitkan, smart contract tidak bisa diubah ataupun dirusak dengan cara apa pun — tidak juga oleh mereka yang menulis dan membuat mereka.

Namun, pernyataan ini hanya berlaku pada smart contract yang ditulis dengan baik dan bebas dari kesalahan dan rentan. Jika smart contract itu ada kesalahan dan kekurangan lainnya, maka ada kemungkinan mereka bisa disalahgunakan, dan bisa diretas. Kesalahan juga bisa memberikan hasil yang tidak diinginkan, dan mengakibatkan kehilangan/kerugian cryptocurrency.

Gunakan selalu DApps dan proyek-proyek yang bisa dipercaya, agar kamu terhindar dari kasus-kasus seperti yang di atas, yang biasanya memakai kode yang lebih stabil dan bisa diandalkan yang bebas dari kesalahan dan kekurangan dalam keamanan. Jika masih ragu, cari tahu apakah proyek itu sudah diaudit atau belum. Inilah ketika pihak ketiga yang independen memeriksa sebuah proyek dan smart contract nya untuk memastikan bahwa proyek itu aman dan bisa dipercaya.

Apa keuntungan dari smart contract?

Seperti yang sudah kita tuliskan di atas, keamanan adalah salah satu keuntungan terbesar dari smart contract — dengan anggapan mereka bebas dari kesalahan — dan sudah kita jabarkan di atas di samping yang lainnya, yaitu:

Terdistribusi
Smart contract terdistribusi di antara node blockchain dan para penggunanya, yang artinya mereka tidak terletak dalam satu tempat seperti program komputer lainnya yang digerakkan oleh server-server terpusat. Hal ini membuat smart contract menjadi lebih aman, karena mereka lebih tahan sebagai target serangan, dan membuat mereka terus aktif. 

Transparan
Smart contract bisa ditampilkan dalam blockchain, sehingga setiap orang bisa memeriksa kode mereka dan mengetahui dengan pasti cara kerja mereka. Dengan demikian mencegah seseorang dalam menciptakan smart contract dengan tujuan jahat — seperti mencuri token cryptocurrency — karena funsi mereka tidak bisa disembunyikan.

Tidak berubah
Selain transparan, smart contract tidak berubah, jadi mereka tidak bisa diubah ataupun diganti dengan cara apapun sekali mereka diterbitkan. Sistem ini menghentikan seseorang dari menerbitkan sebuah smart contract yang aman dan kemudian mengubah kodenya untuk melakukan tindakan yang tidak baik.

Otomatis
Smart contract benar-benar otomatis seluruhnya, artinya ketika syarat-syarat yang ditentukan terpenuhi (atau ketika mereka diberikan data yang benar), mereka bisa melaksanakan tugas mereka secara otomatis. 

Fleksible
Smart contract bisa dipakai dalam fungsi yang sangat banyak, yang membuat mereka menjadi begitu penting dalam industry dan aplikasi tidak terpusat di cryptocurrency. Beberapa smart contract juga bisa digabungkan untuk menyelesaikan tugas yang lebih kompleks.

Apa kekurangan dari smart contract?

Sekalipun smart contract sangat luar biasa fleksibel, tapi mereka juga punya keterbatasan, seperti:

Tidak berubah

Kemampuan tidak berubah merupakan keuntungan sekaligus kerugian dari smart contract, dan sekalipun fungsi ini membuat mereka lebih aman, tapi itu juga berarti smart contract tidak bisa ‘diperbaiki’ atau ditingkatkan hasilnya jika kesalahan dan ketidakstabilan lain ditemukan sesudah kontrak itu diterbitkan. Satu-satunya cara memperbaikinya adalah menerbitkan smart contract baru, yang merupakan tugas yang sangat luar biasa kompleks untuk proyek yang sudah aktif. 

Status Hukum

Jangan tertipu dengan istilahnya, smart contract tidak benar-benar merupakan perjanjian hukum terikat di sebagian besar negara di dunia. Kontrak, dalam kebanyakan negara, biasanya membutuhkan kedua belah pihak bisa teridentifikasi dan berusia di atas 18 tahun, sementara smart contract terbuka bagi siapa saja.

Dan tidak ada kewajiban secara hukum ketika smart contract gagal.

Dukungan

Sifat alami tidak terpusat dari smart contract artinya dalam banyak kasus, sangat luar biasa sulit untuk pengguna mendapatkan dukungan jika terjadi sesuatu yang merugikan.

Apa saja contoh dari smart contract?

Sekarang ini smart contract dipakai dalam berbagai bidang, dan mereka melakukan lebih dari sekedar memfasilitasi pemindahan cryptocurrency antar dua orang saja. Mereka juga berperan penting dalam industry keuangan tidak terpusat (DeFi) dalam hal pinjam meminjam, bahkan dalam bidang permainan dan menghasilkan yang memberi para pemain kesempatan memperoleh token dan NFT cryptocurrency.

Jadi, entah kamu beli, jual, mining, belanja, ataupun bertukar cryptocurrency, mengumpulkan aset digital yang kamu hasilkan di dalam sebuah gim, atau membeli barang-barang digital dalam Metaverse, smart contract terlibat dalam prosesnya. Ethereum sejauh ini merupakan platform paling terkenal untuk smart contract, dengan lebih dari 2 juta smart contract yang berjalan dalam blockchainnya.

Referensi

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Penting untuk membedakan antara smart contract dengan smart contract legal, sebab mereka sangat berbeda. Sebuah smart contract legal diartikan sebagai “perjanjian hukum terikat berbentuk digital dan bisa menghubungkan syarat dan performa dari ketentuannya kepada sumber data dan sistem perangkat lunaknya.” Sebuah smart contract (yang bekerja dalam blockchain) tidak terikat secara hukum.

Smart contract diciptakan pada tahun 1994 oleh Nick Szabo, seorang ilmuwan komputer dan pencipta “Bit Gold.”

Ethereum adalah cryptocurrency terbesar yang memiliki smart contract blockchain, tapi bukan satu-satunya. Contoh lainnya termasuk Cardano, Solana, Polkadot, dan Ergo.

Was this article helpful?
YesNo

Punya pertanyaan? Bergabunglah ke Discord kami

Bagikan artikel ini:

Tentang Penulis

AAG Marketing

Perhatian

Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan informasi umum yang dibentuk untuk memberikan edukasi kepada publik, bukan sebuah nasihat investasi pribadi, perusahaan, ataupun nasihat untuk bisnis dan profesional. Sebelum bertindak, Anda harus berkonsultasi dengan penasihat keuangan, hukum, pajak, investasi ataupun bidang lainnya dan meminta nasihat dari mereka yang mungkin akan mempengaruhi Anda maupun bisnis Anda.

Explore Web3 & Metaverses intuitively with Saakuru®

Dapatkan berita lebih awal

Jadilah yang pertama mendapatkan buletin kami yang penuh dengan pembaruan perusahaan, produk serta berita pasar.

🍪
We use cookies to make your experience better. Learn more: Privacy Policy
Accept

Explore Web3 & Metaverses intuitively with MetaOne®

Download now
Download Saakuru